Venue. Ya, Venue merupakan bagian terbesar dan terpenting dalam acara pernikahan dan bagi para capeng yang sedang mempersiapkan pernikahannya bisa dikatakan memilih venue bukan merupakan hal yang mudah. Seseorang harus bersedia menimbang-nimbang antara keinginan dan keuangan yang pada akhirnya harus memilih salah satu diantara keduanya. Seringkali pernikahan yang diimpikan dan diidam-idamkan sejak lama terpaksa harus dihapus dari benak para capeng dan mulai berkaca pada fakta yang ada. Karena itu dalam memilih venue seringkali para capeng sudah mulai mencari-cari dalam jauh-jauh hari dari sebelum pesta pernikahan mereka dilangsungkan, bahkan ada yang mulai mencari dan memberikan dp 1,5 - 2 tahun sebelumnya! Wow.
Tanggal 10 Oktober bulan lalu, aku dan "calon"-ku (ehem-ehem ^_^) mulai mendatangi venue yang memang sudah kami incar, dan selama ini kami hanya melihat foto-fotonya lewat internet dan rasanya kurang puas kalau tidak melihat secara langsung. Venue tersebut antara lain : Gedung Arsip Nasional, VOC Galangan dan Grha Finelink. Kami memang ingin sekali pernikahan kami berkonsep Garden, Roof, Pool atau Semi outdoor wedding party, setidaknya salah satu dari konsep yang tadi. Sejauh ini yang kami ketahui untuk garden party venue yang cocok adalah Gedung Arsip dan VOC Galangan, terutama untuk daerah jakarta pusat. Sementara Grha Finelink lebih berkonsep roof dan semi outdoor.
Gedung Arsip Nasional
Bagian depan Gedung Arsip Nasional
Gedung Arsip Nasional adalah venue pertama yang kami lihat, pertama kali melihat gedung ini aku sih suka banget, lucu dan dari depan keliatan bagus banget, secara gedung bersejarah dan bergaya kolonial ini masih sangat terawat, dengan halaman depan yang cantik. Tapi menurut Victor sih tempat parkirnya terbatas, secara tempat parkirnya itu cuma ada disekeliling taman depan dan harus ada ruang juga buat mobil bisa jalan, dan yang pasti kelihatannya bakal sempit banget parkirannya. Tapi itu baru yang sebatas kami lihat aja sih, mungkin dari pengelola gedung sendiri akan memberikan solusi yang lain, tapi berhubung kami belum ketemu dengan pengelola gedung jadi belum bisa tanya-tanya, hehee.
Taman dalam Gedung Arsip Nasional
Kami pun masuk kedalam dan waktu itu cuma ada satpamnya aja yang minta kita untuk tinggalin ktp. Lalu kami masuk kedalam untuk melihat taman bagian dalamnya tempat nantinya akan diadakan resepsi, ternyata tamannya ga seluas bayanganku sih, tapi katanya muat untuk 1000 orang lebih. Tapi menurutku sih ini adalah venue yang sangat-sangat okeh dan kece banget, hahaa, secara kayaknya ga perlu dekor-dekor yang berlebihan karena suasana dan gedung yang mengelilingi taman tersebut udah cantik banget. Oya, dipinggir halaman ada meriam loh. (Ga penting banget, wahahaha ^_^)
Samping Taman Gedung Arsip Nasional
Disekeliling tamannya juga ada tempat berteduh sih kalau-kalau hujan (jangan sampe deh ya -_-"). Tapi katanya Gedung Arsip sendiri ada jasa pawang hujan-nya loh, kita tinggal bayar lebih aja kalau memang mau pakai pawang hujan. Soal gimana cara ngusir hujannya mending tanya sama Om Pawangnya sendiri ya.
Jeng jeng, ini meriamnya
Singkat cerita, aku suka banget sama venue ini, tapi yang menjadi ganjalan hati yah itu, bajetnya sodara-sodara, hiks.. Jadi untuk sewa tempat ini sendiri sih bsa mencapai 30jt lebih, belum lagi vendor catering, dekorasi dan entertainment nya harus dari rekanan mereka, yang kalau dipecah-pecah harganya bisa BENGKAK banget, secara rekanannya mahal-mahal, hiks. Tapi waktu itu aku pernah dapat email dari pengelola gedung kalo mereka punya paket utk 500 pax dan 800 pax, kalo 500 pax sekitar 82jt-an udah utk gedung, catering, dekor seadanya, dan entertainment (kalo ga salah cuma 1 keyboard player dan penyanyi). Gedung ini tetap menjadi salah satu venue incaran kami, tapi kami masih mau cari-cari dan membandingkan dengan venue yang lain, siapa tau ada yg lebih bagus dengan harga miring kan, hehe.
VOC Galangan
Foto dari mobil pas mau masuk jembatan ke VOC Galangan
Serius ini tempatnya? Serius nih disini? Itu pertanyaan yang kami lontarkan ketika melihat VOC Galangan dan mau menyebrangi jembatan kecil didepannya. Yang bikin kami ga suka adalah pertama tempatnya agak susah untuk dicari, jalan aksesnya kecil, dan parkir nya sama sekali ga ada! Bahkan kami yang notabene hanya satu mobil mau cari tempat parkirnya aja bingung banget harus parkir dimana, karena memang benar-benar ga ada. Akhirnya kita parkir di pinggiran VOC Galangannya, ibaratnya kayak parkir dipinggir jalan depan rumah orang, kecil banget jalanannya. Di seberang VOC Galangannya bahkan ada warung kecil dan bangunan-bangunan lain yang ga terawat, pokoknya ga banget deh.
Nah loh, bingung parkir dimana
Hellow warung!
Kami pun masuk kedalam dan disambut oleh bapak-bapak yang lagi duduk-duduk ( ga disambut juga sih, toh dia tetep duduk-duduk ^_^" ). Kamipun meminta ijin untuk melihat dan foto-foto lokasi, si bapak mempersilahkan kami untuk masuk ( masih duduk ).
Depan pintu masuk VOC Galangan
Yang pertama kali kami lihat begitu masuk, ada semacam bangunan seperti difoto diatas, ga tau fungsinya buat apa. Dan disamping bangunannya itu ada taman kosong dengan sedikit pohon-pohon kelapa yang biasanya buat orang mengadakan resepsinya.
Taman buat resepsinya
Disamping tamannya itu juga ada gedung bergaya kolonial yang sebenarnya lucu, tapi sayang kurang terawat (tapi kalo difoto tetep kelihatan bagus kok, hehe). Gedung itu sekarang fungsinya sebagai restoran, tapi ada beberapa bagian yang disewakan untuk sekolah musik alat tradisional cina.
Bangunan samping taman
Setelah melihat-lihat tamannya, kami pun masuk kedalam restorannya, melihat-lihat kira-kira kayak apa dalamnya, lucu engga, dan ternyata.... serem boo. Memang bersih sih, tapi mungkin karena udah tua jadinya kelihatan ga terawat, tapi aura mistisnya dapat banget apalagi di wc nya, ogah ke wc nya (kabuuuurr..hiii..)
Restoran didalamnya
Beginilah
Okay, memang lokasi ini jika dilihat dari dalam lumayan lah, tapi dengan sangat terpaksa kami harus mencoret venue ini dari list kami ^_^". Pertama, lokasinya yang tidak mudah untuk dicapai, jalanan kecil dan ruwet, ga ada parkiran, bangunan dalamnya serem terutama wc nya, jadi tanpa cingcong2 dan nanya-nanya lebih lanjut, kami langsung mabuuur deh. Okay, next!
Grha Finelink
Bagian depan Grha Finelink yang cakep banget! Tapi PR buat yang kesini pake heels
Okay, aku suka banget sama venue ini! Serius deh, suka banget. Kalau mengenyampingkan segala kekurangan yang ada, venue ini benar-benar cocok banget sama aku, mulai dari tampak depannya yang lucu, konsepnya dia yang semi outdoor dan roof, dan yang terutama paket nya yang bikin ngiler karena emang murah banget! Secara di jakpus mana ada paketan gedung, catering dan dekorasi di gedung baru bisa dapat dengan harga 40jt-an untuk 300pax? Oh tidak. Tepok jidat. Indahnya jika semua gedung di jakarta seperti itu, hiks.
Jadi di Grha Finelink sendiri ada pilihan 2 tempat resepsinya, di ballroom atau di roof garden, kami ga berminat dengan ballroomnya jadi kami hanya melihat-lihat roof gardennya saja. Tapi sebelumnya kami dibawa untuk melihat kamar rias pengantin, dan ruang tunggu keluarga yang lantainya berbeda dengan roof gardennya sendiri. Nah ini yang jadi nilai minus karena liftnya cuma satu, jadi kalau kita keatas dan naik lift bareng-bareng sama tamu undangan kan ga banget.
Kamar riasnya, enak ya hihihi
Setelah melihat-lihat kamar rias dan ruang keluarganya, kami dibawa naik ke lantai.. (duh lantai berapa lupa ya, hahaha..), tempat roof gardennya berada. Keluar lift langsung ketemu dengan tulisan ini, jeng jeng :
Tulisan depan lift
Indoor Area
Indoor areanya ini biasanya untuk tempat makanan dan gubukannya, bisa juga buat para tamu yang mau ngadem, hahaha.
Roof area
Ini tempat yang bikin kami naksir banget, Roof Area! Serius ini keren banget, dari kaca semua, ga bakal takut kena hujan dan kelihatan gedung-gedung pencakar langit jakarta, kebayang kan kalo malam-malam pasti lampu-lampu dari gedungnya keren banget. Nah tempat yang ada panggung kecilnya itu adalah tempat nanti mempelainya berada, ciye elah.
Outdoor area
Ini outdoor area nya, katanya sih bisa untuk para tamu yang cari udara segar diluar atau bisa juga taruh gubukannya disitu.
Satu lagi sih nilai plus dari Grha Finelink kalau mereka itu ga ada rekanan dan ga akan men-charge apapun kalau kita ambil vendor dari luar (ini yang mantap), cuma tetap ada cuma nya nih, kita tetap harus ambil paketan dan katering dari dia yang 300pax itu, kecuali kita mau ada penambahan atau misalnya kita ga mau dekorasi atau entertainmentnya dari dia, tetap saja kita harus membayar sesuai dengan paket yang kita ambil, jadi ga ada diskon atau pengurangan harga. Nilai plusnya lagi kita bayarnya bisa cicil loh, jadi ga ada peraturan yang ruwet soal pembayaran, tapi tetap dp nya harus 1jt (kalau ga salah), dan seandainya kita mau untuk cicil perbulan, boleh-boleh saja kata marketingnya.
Nah sekarang minusnya nih, mengenai akses menuju Grha Finelink. Memang Grha Finelink lebih mudah dijangkau dan jalanannya ga semembingungkan VOC Galangan, secara Grha Finelink itu lokasinya sebelum Gedung Arsip, cuma kita harus masuk jalan kecil untuk ke Grha Finelinknya, memang ada papan petunjuknya sih, tapi tetap saja harus masuk ke jalan kecil yang cuma bisa dilewatin satu setengah mobil.
Parkiran di lahan kosong samping gedung
Mengenai parkirannya juga, memang Grha Finelink sendiri punya lahan kosong persis disamping gedung dan juga punya parkiran basement, tapi kalau menurut kami sih sepertinya tetap saja akan kurang. Juga lift untuk menuju Roof Garden cuma satu, dan liftnya juga kecil, pasti para tamu bakal ngantri lama dan jadi bete duluan.
Yah seperti itulah pemburuan venue kali ini, sulitnya mencari venue, hiks.