Minggu, 09 November 2014

Venue!

Venue. Ya, Venue merupakan bagian terbesar dan terpenting dalam acara pernikahan dan bagi para capeng yang sedang mempersiapkan pernikahannya bisa dikatakan memilih venue bukan merupakan hal yang mudah. Seseorang harus bersedia menimbang-nimbang antara keinginan dan keuangan yang pada akhirnya harus memilih salah satu diantara keduanya. Seringkali pernikahan yang diimpikan dan diidam-idamkan sejak lama terpaksa harus dihapus dari benak para capeng dan mulai berkaca pada fakta yang ada. Karena itu dalam memilih venue seringkali para capeng sudah mulai mencari-cari dalam jauh-jauh hari dari sebelum pesta pernikahan mereka dilangsungkan, bahkan ada yang mulai mencari dan memberikan dp 1,5 - 2 tahun sebelumnya! Wow.

Tanggal 10 Oktober bulan lalu, aku dan "calon"-ku (ehem-ehem ^_^) mulai mendatangi venue yang memang sudah kami incar, dan selama ini kami hanya melihat foto-fotonya lewat internet dan rasanya kurang puas kalau tidak melihat secara langsung. Venue tersebut antara lain : Gedung Arsip Nasional, VOC Galangan dan Grha Finelink. Kami memang ingin sekali pernikahan kami berkonsep Garden, Roof, Pool atau Semi outdoor wedding party, setidaknya salah satu dari konsep yang tadi. Sejauh ini yang kami ketahui untuk garden party venue yang cocok adalah Gedung Arsip dan VOC Galangan, terutama untuk daerah jakarta pusat. Sementara Grha Finelink lebih berkonsep roof dan semi outdoor. 


Gedung Arsip Nasional

 Bagian depan Gedung Arsip Nasional

Gedung Arsip Nasional adalah venue pertama yang kami lihat, pertama kali melihat gedung ini aku sih suka banget, lucu dan dari depan keliatan bagus banget, secara gedung bersejarah dan bergaya kolonial ini masih sangat terawat, dengan halaman depan yang cantik. Tapi menurut Victor sih tempat parkirnya terbatas, secara tempat parkirnya itu cuma ada disekeliling taman depan dan harus ada ruang juga buat mobil bisa jalan, dan yang pasti kelihatannya bakal sempit banget parkirannya. Tapi itu baru yang sebatas kami lihat aja sih, mungkin dari pengelola gedung sendiri akan memberikan solusi yang lain, tapi berhubung kami belum ketemu dengan pengelola gedung jadi belum bisa tanya-tanya, hehee.

 Taman dalam Gedung Arsip Nasional

Kami pun masuk kedalam dan waktu itu cuma ada satpamnya aja yang minta kita untuk tinggalin ktp. Lalu kami masuk kedalam untuk melihat taman bagian dalamnya tempat nantinya akan diadakan resepsi, ternyata tamannya ga seluas bayanganku sih, tapi katanya muat untuk 1000 orang lebih. Tapi menurutku sih ini adalah venue yang sangat-sangat okeh dan kece banget, hahaa, secara kayaknya ga perlu dekor-dekor yang berlebihan karena suasana dan gedung yang mengelilingi taman tersebut udah cantik banget. Oya, dipinggir halaman ada meriam loh. (Ga penting banget, wahahaha ^_^)

Samping Taman Gedung Arsip Nasional

Disekeliling tamannya juga ada tempat berteduh sih kalau-kalau hujan (jangan sampe deh ya -_-"). Tapi katanya Gedung Arsip sendiri ada jasa pawang hujan-nya loh, kita tinggal bayar lebih aja kalau memang mau pakai pawang hujan. Soal gimana cara ngusir hujannya mending tanya sama Om Pawangnya sendiri ya.

Jeng jeng, ini meriamnya
Singkat cerita, aku suka banget sama venue ini, tapi yang menjadi ganjalan hati yah itu, bajetnya sodara-sodara, hiks.. Jadi untuk sewa tempat ini sendiri sih bsa mencapai 30jt lebih, belum lagi vendor catering, dekorasi dan entertainment nya harus dari rekanan mereka, yang kalau dipecah-pecah harganya bisa BENGKAK banget, secara rekanannya mahal-mahal, hiks. Tapi waktu itu aku pernah dapat email dari pengelola gedung kalo mereka punya paket utk 500 pax dan 800 pax, kalo 500 pax sekitar 82jt-an udah utk gedung, catering, dekor seadanya, dan entertainment (kalo ga salah cuma 1 keyboard player dan penyanyi). Gedung ini tetap menjadi salah satu venue incaran kami, tapi kami masih mau cari-cari dan membandingkan dengan venue yang lain, siapa tau ada yg lebih bagus dengan harga miring kan, hehe.
VOC Galangan


Foto dari mobil pas mau masuk jembatan ke VOC Galangan
Serius ini tempatnya? Serius nih disini? Itu pertanyaan yang kami lontarkan ketika melihat VOC Galangan dan mau menyebrangi jembatan kecil didepannya. Yang bikin kami ga suka adalah pertama tempatnya agak susah untuk dicari, jalan aksesnya kecil, dan parkir nya sama sekali ga ada! Bahkan kami yang notabene hanya satu mobil mau cari tempat parkirnya aja bingung banget harus parkir dimana, karena memang benar-benar ga ada. Akhirnya kita parkir di pinggiran VOC Galangannya, ibaratnya kayak parkir dipinggir jalan depan rumah orang, kecil banget jalanannya. Di seberang VOC Galangannya bahkan ada warung kecil dan bangunan-bangunan lain yang ga terawat, pokoknya ga banget deh.
Nah loh, bingung parkir dimana
 Hellow warung!
Kami pun masuk kedalam dan disambut oleh bapak-bapak yang lagi duduk-duduk ( ga disambut juga sih, toh dia tetep duduk-duduk ^_^" ). Kamipun meminta ijin untuk melihat dan foto-foto lokasi, si bapak mempersilahkan kami untuk masuk ( masih duduk ).
Depan pintu masuk VOC Galangan
Yang pertama kali kami lihat begitu masuk, ada semacam bangunan seperti difoto diatas, ga tau fungsinya buat apa. Dan disamping bangunannya itu ada taman kosong dengan sedikit pohon-pohon kelapa yang biasanya buat orang mengadakan resepsinya.
 Taman buat resepsinya
Disamping tamannya itu juga ada gedung bergaya kolonial yang sebenarnya lucu, tapi sayang kurang terawat (tapi kalo difoto tetep kelihatan bagus kok, hehe). Gedung itu sekarang fungsinya sebagai restoran, tapi ada beberapa bagian yang disewakan untuk sekolah musik alat tradisional cina.
Bangunan samping taman
Setelah melihat-lihat tamannya, kami pun masuk kedalam restorannya, melihat-lihat kira-kira kayak apa dalamnya, lucu engga, dan ternyata.... serem boo. Memang bersih sih, tapi mungkin karena udah tua jadinya kelihatan ga terawat, tapi aura mistisnya dapat banget apalagi di wc nya, ogah ke wc nya (kabuuuurr..hiii..)
Restoran didalamnya
 Beginilah
Okay, memang lokasi ini jika dilihat dari dalam lumayan lah, tapi dengan sangat terpaksa kami harus mencoret venue ini dari list kami ^_^". Pertama, lokasinya yang tidak mudah untuk dicapai, jalanan kecil dan ruwet, ga ada parkiran, bangunan dalamnya serem terutama wc nya, jadi tanpa cingcong2 dan nanya-nanya lebih lanjut, kami langsung mabuuur deh. Okay, next!

Grha Finelink
Bagian depan Grha Finelink yang cakep banget! Tapi PR buat yang kesini pake heels
Okay, aku suka banget sama venue ini! Serius deh, suka banget. Kalau mengenyampingkan segala kekurangan yang ada, venue ini benar-benar cocok banget sama aku, mulai dari tampak depannya yang lucu, konsepnya dia yang semi outdoor dan roof, dan yang terutama paket nya yang bikin ngiler karena emang murah banget! Secara di jakpus mana ada paketan gedung, catering dan dekorasi di gedung baru bisa dapat dengan harga 40jt-an untuk 300pax? Oh tidak. Tepok jidat. Indahnya jika semua gedung di jakarta seperti itu, hiks.
 
Jadi di Grha Finelink sendiri ada pilihan 2 tempat resepsinya, di ballroom atau di roof garden, kami ga berminat dengan ballroomnya jadi kami hanya melihat-lihat roof gardennya saja. Tapi sebelumnya kami dibawa untuk melihat kamar rias pengantin, dan ruang tunggu keluarga yang lantainya berbeda dengan roof gardennya sendiri. Nah ini yang jadi nilai minus karena liftnya cuma satu, jadi kalau kita keatas dan naik lift bareng-bareng sama tamu undangan kan ga banget. 
Kamar riasnya, enak ya hihihi

Setelah melihat-lihat kamar rias dan ruang keluarganya, kami dibawa naik ke lantai.. (duh lantai berapa lupa ya, hahaha..),  tempat roof gardennya berada. Keluar lift langsung ketemu dengan tulisan ini, jeng jeng :
Tulisan depan lift
   Indoor Area
Indoor areanya ini biasanya untuk tempat makanan dan gubukannya, bisa juga buat para tamu yang mau ngadem, hahaha.

Roof area
Ini tempat yang bikin kami naksir banget, Roof Area! Serius ini keren banget, dari kaca semua, ga bakal takut kena hujan dan kelihatan gedung-gedung pencakar langit jakarta, kebayang kan kalo malam-malam pasti lampu-lampu dari gedungnya keren banget. Nah tempat yang ada panggung kecilnya itu adalah tempat nanti mempelainya berada, ciye elah.
 
Outdoor area
Ini outdoor area nya, katanya sih bisa untuk para tamu yang cari udara segar diluar atau bisa juga taruh gubukannya disitu.
Satu lagi sih nilai plus dari Grha Finelink kalau mereka itu ga ada rekanan dan ga akan men-charge apapun kalau kita ambil vendor dari luar (ini yang mantap), cuma tetap ada cuma nya nih, kita tetap harus ambil paketan dan katering dari dia yang 300pax itu, kecuali kita mau ada penambahan atau misalnya kita ga mau dekorasi atau entertainmentnya dari dia, tetap saja kita harus membayar sesuai dengan paket yang kita ambil, jadi ga ada diskon atau pengurangan harga. Nilai plusnya lagi kita bayarnya bisa cicil loh, jadi ga ada peraturan yang ruwet soal pembayaran, tapi tetap dp nya harus 1jt (kalau ga salah), dan seandainya kita mau untuk cicil perbulan, boleh-boleh saja kata marketingnya.
Nah sekarang minusnya nih, mengenai akses menuju Grha Finelink. Memang Grha Finelink lebih mudah dijangkau dan jalanannya ga semembingungkan VOC Galangan, secara Grha Finelink itu lokasinya sebelum Gedung Arsip, cuma kita harus masuk jalan kecil untuk ke Grha Finelinknya, memang ada papan petunjuknya sih, tapi tetap saja harus masuk ke jalan kecil yang cuma bisa dilewatin satu setengah mobil.
Parkiran di lahan kosong samping gedung
Mengenai parkirannya juga, memang Grha Finelink sendiri punya lahan kosong persis disamping gedung dan juga punya parkiran basement, tapi kalau menurut kami sih sepertinya tetap saja akan kurang. Juga lift untuk menuju Roof Garden cuma satu, dan liftnya juga kecil, pasti para tamu bakal ngantri lama dan jadi bete duluan.

Yah seperti itulah pemburuan venue kali ini, sulitnya mencari venue, hiks. 

Jumat, 07 November 2014

Menikah : Suatu Pilihan



Menikah tentunya adalah impian semua orang. Tidak mungkin seseorang tidak memiliki keinginan untuk menikah, sekecil apapun keinginan itu pasti ada. Separah-parahnya seseorang bersikeras untuk memilih tidak menikah, pasti di awal-awal kehidupannya ada suatu pemikiran tentang masa depan mengenai kehidupan pernikahan, baik mengenai kriteria pasangannya, siapa pendamping hidupnya nanti, ingin mempunyai berapa anak, dan akan menjalani hidup berkeluarga seperti apa. 

Kita dilahirkan dari cinta, hidup oleh karena cinta, berjalan dengan cinta, dan suatu saat akan bertemu cinta. Semua orang ingin menemukan cinta sejatinya, dan aku yakin tidak ada seorangpun yang tidak menginginkan cinta sejati. Kalaupun ada seseorang yang memilih untuk tidak menikah, pasti itu karena faktor-faktor lain diluar dirinya yang kemudian mempengaruhi dirinya sehingga dia mengambil suatu keputusan dengan yakin untuk tidak menikah, baik itu karena pengaruh masa lalu yang mungkin tidak menyenangkan, baik itu disakiti, ditinggalkan, dikecewakan maupun dikhianati oleh orang yang dikasihi, atau mungkin seiring berjalannya waktu juga tidak menemukan seseorang yang "pas" menurut pemandangannya, atau mungkin juga karena tuntutan suatu pekerjaan yang membuatnya sulit untuk menjalani kehidupan pernikahan, merasa repot jika sudah menikah, sibuk membagi waktu antara pekerjaannya dengan pasangan atau keluarga, dan hal lainnya mungkin karena agama, banyak hal sebenarnya yang dapat menjadi penyebab orang tidak mau menikah.

Lalu kenapa orang lain sepertinya memiliki keyakinan untuk menikah? Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang mudah namun juga sulit untuk dijawab. Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan "mengapa kamu jatuh cinta?", tidak ada seorangpun yang dapat memberikan jawaban yang pas ketika ditanya pertanyaan ini. Mungkin orang lain dapat menjawab dengan enteng dan ringan seperti "karena dia baik, karena dia tampan/cantik, karena dia pintar, karena dia kaya"  tapi sebenarnya tidak semudah itu. Kebaikan, ketampanan, kecantikan, kepintaran dan kekayaan tidaklah abadi, semuanya hanya luar saja, dan tidak ada seorangpun yang bisa menjamin, apakah dia akan tetap baik, apakah dia akan tetap pintar, apakah dia akan tetap kaya. Kecantikan dan ketampanan juga akan semakin memudar seiring berjalannya waktu. Semuanya yang saat ini terlihat di mata pemandangan kita, apa yang mungkin kita pandang baik sekarang ini, belum tentu baik di masa mendatang, tidak ada suatu garansi dan jaminan semuanya akan sama seperti alasan awal kita jatuh cinta padanya. Sama seperti seekor burung merak jantan, untuk menarik perhatian sang betina, dia melebarkan bulunya yang indah, berwarna-warni, sangat memikat bagi sang betina, namun ketika mereka bersama, si jantan akan menutup keindahan bulunya tersebut, tak terlihat keindahannya lagi.


Begitu pula dengan kehidupan pernikahan, apa yang kita pandangkan ketika kita memutuskan untuk menikah dengan seseorang tersebut, belum tentu akan sama di hari-hari yang akan datang. People change. Lalu kenapa kita mau menikah, mengingat segala hal kita tidak tahu akan terjadi apa di masa datang? Semua karena ada harapan. Harapan timbul karena kita percaya, percaya terhadap orang yang kita kasihi, percaya bahwa ada kebaikan yang akan kita alami pada hari esok. Harapan akan hari esok.

Sore tadi, aku mendengarkan sebuah lagu, lagu lama yang mungkin masih kita kenali. Dalam satu liriknya dikatakan "tomorrow, tomorrow, I Love you tomorrow". Ketika kita terjebak dalam suatu hari yang kelabu, yang gelap, masih ada hari esok. Selalu ada harapan. Meskipun tidak ada jaminan bahwa seseorang dan keadaan akan terus sama, baik itu dari orang yang kita sayangi maupun keadaan sekeliling kita, tapi masih ada hari esok yang kita tidak tahu akan berakhir seperti apa. Meskipun cinta itu pernah ada dan kemudian berkurang bahkan hilang. Ingat cinta itu pernah ada. Cinta itu pernah hadir dalam hidup dan hati kita juga dirinya. Kita hanya perlu menunggunya kembali dan menumbuhkannya. Karena aku, kamu dan kita semua tidak akan pernah ada jika tidak ada cinta. Dan tidak ada suatu kesalahan apapun dalam pilihan kita. Seburuk dan sesulit apapun hal yang terjadi. 



Waduh, kenapa aku jadi nulis sesuatu yang serius kayak begini ya? -.-" aku jadi bingung sodara-sodara, hahahaa. Cukup sekian kengawuran saya malam ini, terimakasih.

Rabu, 05 November 2014

Awal

Akhirnya kesampaian juga bikin blog setelah sekian lama pengen buat, pengen buat dan pengen buat tapi ga terwujud terus. Ga terwujudnya bukan karena sok sibuk atau apapun itu, tapi setiap kali mau buat kepentok dengan hal-hal yang sama yang sebenernya masalahnya ada didalam diri aku sendiri. Kepentoknya itu yah cuma karena hal-hal kecil ga guna yang adalah pusing sama design template blog nya mau kayak apa. Yah ampun ga penting banget dan ga jelas banget sih. Jatuhnya buka internet bukan buat nulis atau gimana gitu, tapi buat nyari2 template, dan kalo udah nemu satu pasti bakal ga puas, ga puas lagi, dan ga puas lagi, bakal cari yang baru baru dan baru lagi. Jadinya itu blog akhirnya terlantar, ga jelas dan ga ditulis apa2, hingga akhirnya terlupakan dan sekarang lupa id dan password yg lama sehingga dengan sangat terpaksa bikin id baru. Yah itu cerita beberapa tahun yang lalu sih, kira-kira 6 tahunan yang lalu.. (lama bener yak)

Bukan cuma itu aja sih yang jadi penghambat, sebenernya alasan lain yang lebih ngaco adalah ga tau mau nulis apaan di blog, hahahaha, parah banget ya... Dan setiap mau nulis apapun itu dan udah di posting, kayak berasa malu sendiri atau merasa ada yang kurang. Buset, kena syndrom apaan sih saya, aneh banget. Memang sih kalo nginget diri sendiri di beberapa tahun yang lalu kayaknya lucu aja, yah meskipun sifat2 aneh itu pastinya masih ada sisa-sisanya sampai sekarang, yang mungkin saat ini juga ga aku sadarin dan baru aku sadari di waktu-waktu yang akan datang. Yah bisa aja kan, hehee..

Oke, jadi sebenarnya kenapa sekarang aku balik pengen bikin blog lagi mengingat sekarang kayaknya kehidupan blog dan memblog sudah semakin dilupakan, iya ga sih atau aku salah? Yah ini kalo aku liat berdasarkan penilaian pribadi sih ya, secara medsos udah banyak banget sekarang apapun itu modelnya, mulai dari facebook, twitter, sekarang path dan instagram yg lagi boom, orang-orang banyak yg kelihatannya lebih senang menuangkan segala macam pikirannya, lagi ngapain, apa yang disuka, yang ga disuka, yang lagi disebelin, atau sekedar mejeng dan pamer langsung di medsos. Secara lebih gampang dilihatnya, dibaca, mau diliat saat itu sama orang lain juga bisa. Yah gitu deh medsos. Tapi kenapa ya, penyakit lama aku muncul lagi. Justru karena mem-booming-nya medsos, aku jadi malas nulis2 apapun itu terutama yg berbau pribadi sih, yah meskipun kadang keluar juga kalo lagi meluap-luap parah dan kalo ga dikeluarin rasanya kesiksa, apapun itu, baik rasa senang, konyol, sebel, marah, sedih, meskipun kalo soal yg sebel marah sedih aku hampir ga pernah sih nulis di medsos. Kenapa? Hahahaa balik lagi, malu dibaca orang. Yah meskipun hal-hal yg bikin seneng kadang aku tulis meski ga sering, setidaknya lebih enak dibaca khalayak ramai daripada yang berbau negatif, ya ga cyin? ahay..

Lalu kisahpun berlanjut (eh ciyee), jadi aku lagi suka banget lihat hal-hal berbau wedding di internet, lalu mulai ketemulah dengan blog-blog para capeng yang kebanyakan ditulis oleh calon pengantin wanitanya, disitu mereka menulis preparation mereka buat wedding impian mereka nanti, review vendor2, cari2 venue, cari2 wedding dress, prewed, dan entah kenapa aku suka sekali baca persiapan mereka, meskipun didalam blog mereka juga banyak cerita hal-hal pribadi ya, tapi aku suka banget. Bagi aku tulisan mereka itu sangat membantu sih dan bermanfaat sekali bagi capeng atau para cewek-cewek yang iseng kayak aku mau cari info soal wedding, hahahaa, meskipun mereka nulis blog itu uda dari beberapa tahun yang lalu dan mungkin udah ga valid lagi tapi tetap saja menarik untuk membaca apa yang mereka tulis, dan aku suka banget.

Pertanyaan berikutnya, jadi sebenernya aku mau nulis soal wedding-weddingan gitu juga? Soal vendor2? Berburu Venue? Dan lain-lainnya yang nyangkut-nyangkut kesana juga? Yah kemungkinan besar iya, tapi sangat besar kemungkinannya untuk bicarakan hal lain juga, hahaha ga jelas ya. Meskipun ga jelas gapapa deh, yang penting aku puas wahahahha..

Okay begitulah awal cerita pembuatan blog ini. Intinya : Lakukanlah apa yang kita suka dan ga ada kata terlambat untuk membuat sebuah awal! Keep Calm and say Hi to Blog World..