Menikah tentunya adalah impian semua orang. Tidak mungkin seseorang tidak memiliki keinginan untuk menikah, sekecil apapun keinginan itu pasti ada. Separah-parahnya seseorang bersikeras untuk memilih tidak menikah, pasti di awal-awal kehidupannya ada suatu pemikiran tentang masa depan mengenai kehidupan pernikahan, baik mengenai kriteria pasangannya, siapa pendamping hidupnya nanti, ingin mempunyai berapa anak, dan akan menjalani hidup berkeluarga seperti apa.
Kita dilahirkan dari cinta, hidup oleh karena cinta, berjalan dengan cinta, dan suatu saat akan bertemu cinta. Semua orang ingin menemukan cinta sejatinya, dan aku yakin tidak ada seorangpun yang tidak menginginkan cinta sejati. Kalaupun ada seseorang yang memilih untuk tidak menikah, pasti itu karena faktor-faktor lain diluar dirinya yang kemudian mempengaruhi dirinya sehingga dia mengambil suatu keputusan dengan yakin untuk tidak menikah, baik itu karena pengaruh masa lalu yang mungkin tidak menyenangkan, baik itu disakiti, ditinggalkan, dikecewakan maupun dikhianati oleh orang yang dikasihi, atau mungkin seiring berjalannya waktu juga tidak menemukan seseorang yang "pas" menurut pemandangannya, atau mungkin juga karena tuntutan suatu pekerjaan yang membuatnya sulit untuk menjalani kehidupan pernikahan, merasa repot jika sudah menikah, sibuk membagi waktu antara pekerjaannya dengan pasangan atau keluarga, dan hal lainnya mungkin karena agama, banyak hal sebenarnya yang dapat menjadi penyebab orang tidak mau menikah.
Lalu kenapa orang lain sepertinya memiliki keyakinan untuk menikah? Sebenarnya ini adalah pertanyaan yang mudah namun juga sulit untuk dijawab. Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan "mengapa kamu jatuh cinta?", tidak ada seorangpun yang dapat memberikan jawaban yang pas ketika ditanya pertanyaan ini. Mungkin orang lain dapat menjawab dengan enteng dan ringan seperti "karena dia baik, karena dia tampan/cantik, karena dia pintar, karena dia kaya" tapi sebenarnya tidak semudah itu. Kebaikan, ketampanan, kecantikan, kepintaran dan kekayaan tidaklah abadi, semuanya hanya luar saja, dan tidak ada seorangpun yang bisa menjamin, apakah dia akan tetap baik, apakah dia akan tetap pintar, apakah dia akan tetap kaya. Kecantikan dan ketampanan juga akan semakin memudar seiring berjalannya waktu. Semuanya yang saat ini terlihat di mata pemandangan kita, apa yang mungkin kita pandang baik sekarang ini, belum tentu baik di masa mendatang, tidak ada suatu garansi dan jaminan semuanya akan sama seperti alasan awal kita jatuh cinta padanya. Sama seperti seekor burung merak jantan, untuk menarik perhatian sang betina, dia melebarkan bulunya yang indah, berwarna-warni, sangat memikat bagi sang betina, namun ketika mereka bersama, si jantan akan menutup keindahan bulunya tersebut, tak terlihat keindahannya lagi.
Begitu pula dengan kehidupan pernikahan, apa yang kita pandangkan ketika kita memutuskan untuk menikah dengan seseorang tersebut, belum tentu akan sama di hari-hari yang akan datang. People change. Lalu kenapa kita mau menikah, mengingat segala hal kita tidak tahu akan terjadi apa di masa datang? Semua karena ada harapan. Harapan timbul karena kita percaya, percaya terhadap orang yang kita kasihi, percaya bahwa ada kebaikan yang akan kita alami pada hari esok. Harapan akan hari esok.
Sore tadi, aku mendengarkan sebuah lagu, lagu lama yang mungkin masih kita kenali. Dalam satu liriknya dikatakan "tomorrow, tomorrow, I Love you tomorrow". Ketika kita terjebak dalam suatu hari yang kelabu, yang gelap, masih ada hari esok. Selalu ada harapan. Meskipun tidak ada jaminan bahwa seseorang dan keadaan akan terus sama, baik itu dari orang yang kita sayangi maupun keadaan sekeliling kita, tapi masih ada hari esok yang kita tidak tahu akan berakhir seperti apa. Meskipun cinta itu pernah ada dan kemudian berkurang bahkan hilang. Ingat cinta itu pernah ada. Cinta itu pernah hadir dalam hidup dan hati kita juga dirinya. Kita hanya perlu menunggunya kembali dan menumbuhkannya. Karena aku, kamu dan kita semua tidak akan pernah ada jika tidak ada cinta. Dan tidak ada suatu kesalahan apapun dalam pilihan kita. Seburuk dan sesulit apapun hal yang terjadi.
Waduh, kenapa aku jadi nulis sesuatu yang serius kayak begini ya? -.-" aku jadi bingung sodara-sodara, hahahaa. Cukup sekian kengawuran saya malam ini, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar